PONDOK PESANTREN TERPADU
Pondok Pesantren yang memadukan kelebihan pesantren Salaf dan pesantren Kholaf (Modern).
Pantas Rasul swt
mengatakan bahwa menuntut ilmu itu wajib
bagi setiap muslim, sebab hanya ilmu yang dapat menghantarkan manusia mengerti
akan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Hanya dengan ilmu itulah anak-anak
muslim akan mengenal Tuhannya, mengetahui kewajibannya terhadap Tuhannya,
kewajibannya terhadap orangtuanya dan kewajibannya terhadap saudaranya sesama
muslim.
Persoalannya
adalah bagaimana anak-anak muslim memperoleh pendidikan yang baik? Tiga
institusi yang berkewajiban melakukan pendidikan kepada anak, yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat, sekarang ini hampir-hampir lumpuh.
Alhamdulillah
umat Islam sejak dulu memiliki lembaga pendidikan yang mampu menyatukan ketiga
institusi tersebut bekerja sama secara harmonis dan kompak, lembaga pendidikan
yang mampu menyatukan ketiga institusi itu tiada lain adalah Boarding School
atau sekolah berasrama atau biasa disebut dengan Pondok Pesantren.
Suatu kebanggaan bagi umat Islam sekarang ini bahwa cukup banyak berkembang
lembaga-lembaga pendidikan Islam berasrama yang kualitas dan mutunya tak perlu
diragukan lagi. Kita mungkin masih ingat betapa mindernya umat Islam lima belas
atau dua puluh tahun yang lalu karena umat Islam hampir-hampir tidak memliki
sekolah yang bermutu, sekolah Islam semisal Ibtida’iyah, Tsanawiyah dan Aliyah
tidak lebih dari sekolah yang dikenal tradisional, kumuh, jorok dan kotor,
sehingga umat Islam malu mengakui anaknya bersekolah disana, bahkan tidak
sedikit umat Islam yang menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah non muslim dengan
dalih lebih disiplin, bersih dan modern, walau harus mengorbankan kesempatan
anaknya belajar Al-Qur’an, dll.
Sekarang ini model pendidikan Boarding atau pesantren merupakan alternatif
terbaik. Utamanya bagi anak-anak usia SMP dan SMA, beberapa alasan yang
mendasarinya adalah :
Pertama, Salah satu kebiasaan Pesantren adalah menanamkan adab terlebih
dahulu sebelum memberikan ilmu kepada santri, hal ini berdasarkan prinsip
“memberikan ilmu kepada orang yang su’ul adab (tidak memiliki adab) akan
merendahkan ilmu itu sendiri”. Hal ini difahami ibarat petani yang hendak
bercocok tanam, ilmu adalah bibit yang hendak di tanam, sedang adab itu adalah
lahan tempat bercocok tanam, karenanya wajar lahan perlu diolah terlebih dahulu
agar siap ditanami bibit sehingga akan tumbuh subur, artinya ilmu yang
diperoleh akan berkah dan bermanfaat.
Kedua, Santri tidak hanya diajarkan ilmu tapi juga sekaligus dicontohkan bagaimana
mempraktekkannya, hal ini berdasar prinsip “ilmu yang tidak diamalkan ibarat
pohon tanpa buah” sehingga terlihat kebiasaan yang tertanam selama tinggal di
Pesantren, misalnya sholat tahajjut, duha, tilawah Al Qur’an dan sebagainya.
Ketiga, Santri ditanamkan pemahaman dan penyadaran dirinya tentang hidup.
Salah satu contohnya adalah Pondok Pesantren Gontor Ponorogo yang menanamkan
kemandirian kepada semua santrinya. Sehingga dapat kita lihat ribuan alumninya
jarang sekali kita temukan mereka melamar ingin menjadi pegawai negeri. Seakan
ada dokrin yang tertanam mereka harus memiliki keterampilan hidup dan
berwirausaha lebih baik dan lebih merdeka daripada kesana-kemari menjajakan
ijazah untuk bekerja.
Keempat, Santri diajarkan leadership
atau keterampilan memimpin orang lain.
Sistem pendidikan pondok pesantren yang menjadikan kekak kelas wajib membimbing
adik kelas, tanpa disadari santri, secara alami telah menumbuhkan jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab. Hal ini penting sekali sebab setelah mereka
terjun ke masyarakat mereka terbiasa berdakwah dan memimpin masyarakat.
Kelima, Lebih dari itu, saya ingin katakan bahwa anak-anak kita diusia SMP
dan SMA tengah memasuki usia fuber atau ABG, dimana secara psikologis mereka
tengah mengalami masa-masa kegoncangan mental akibat perkembangan fisik dan
hormonal tubuh mereka. Akibatnya mereka seringkali galau, cemas, sulit memahami
mana yang baik dan benar serta proses mencari jati dirinya. Dalam kondisi
demikian sangat baik mereka menerima pendidikan 24 jam dilingkungan yang
kondusif dan jauh dari pengaruh buruk lingkungan. Wallahu a’lam.